Kenapa UMKM Harus Mulai Belajar Branding dan Aktif di Social Media?

Beberapa tahun terakhir, kita bisa lihat sendiri gimana media sosial mengubah cara orang berbelanja dan menemukan produk. Dari sekadar scroll timeline buat hiburan, sekarang banyak orang yang justru menemukan makanan enak, produk unik, bahkan jasa yang mereka butuhkan lewat postingan viral di Instagram, TikTok, atau bahkan Twitter (X).

Di tengah tren ini, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebenarnya punya peluang emas. Sayangnya, masih banyak UMKM yang mengandalkan cara lama dalam berjualan, seperti mengandalkan pelanggan setia atau promosi dari mulut ke mulut. Padahal, dengan sedikit strategi branding dan keberanian untuk aktif di media sosial, UMKM bisa banget naik level, dikenal lebih luas, dan tentu saja makin laris.

Pertanyaannya kenapa sih branding dan keaktifan di media sosial itu penting banget buat UMKM sekarang? Yuk, kita bahas alasannya

1. Media Sosial = Etalase Baru untuk UMKM

Kalau dulu orang mengenal produk lewat toko fisik atau brosur, sekarang kebanyakan orang “belanja mata” dulu di media sosial. Dari sekadar lihat foto produk, video testimoni, sampai konten lucu-lucuan yang ternyata nyambung ke jualan, semuanya bisa membantu pertumbuhan UMKM.

Buat UMKM, ini ibarat dapat etalase gratis. Kamu nggak perlu bayar mahal untuk sewa tempat di mall, karena media sosial sudah jadi “lapak” yang bisa dilihat ribuan orang setiap harinya. Dengan strategi branding yang tepat, produk sederhana sekalipun bisa terlihat menarik dan punya daya tarik lebih.

2. Branding Membuat Produk Lebih Diingat

Coba bayangkan, kalau ada dua warung kopi di kampung kamu: yang satu biasa aja, cuma tulis “Warung Kopi” di spanduk, sementara yang satu lagi punya nama catchy, logonya unik, dan suka posting cerita menarik tentang pelanggan di Instagram. Kira-kira, mana yang lebih gampang kamu ingat?

Itulah kekuatan branding. Bukan soal sekadar logo atau warna, tapi bagaimana kamu membangun cerita, identitas, dan citra produk kamu. Branding bikin produk kamu beda dari yang lain. Bahkan kalau produk kamu sama dengan kompetitor, branding bisa jadi alasan orang lebih memilih kamu.

3. Social Proof Itu Penting Banget

Di era digital, orang makin percaya sama rekomendasi dan testimoni online. Makanya, konten-konten review, unboxing, sampai komentar pelanggan di kolom komentar jadi sangat berpengaruh.

Kalau UMKM aktif di media sosial, peluang untuk dapat social proof akan lebih besar. Bayangin kalau ada pelanggan puas yang tag akun bisnismu di Instagram, otomatis followers mereka juga ikut mengenal produk kamu. Inilah efek bola salju yang bisa bikin UMKM cepat dikenal.

4. Media Sosial Membuka Jalan ke Pasar yang Lebih Luas

UMKM sering dianggap hanya bisa bermain di pasar lokal. Padahal dengan media sosial, batas geografis jadi nggak relevan lagi. Produk buatan Bandung bisa dengan mudah dikenal orang Jakarta, Surabaya, bahkan luar negeri kalau kontennya menarik dan relatable.

Banyak contoh UMKM yang awalnya cuma jualan di warung kecil, tapi kemudian viral di TikTok karena kontennya unik. Dari situ, mereka mulai kebanjiran orderan dari luar kota. Inilah bukti nyata kalau media sosial bisa jadi jembatan besar untuk memperluas pasar.

5. Konsumen Zaman Sekarang Lebih Suka Brand yang “Dekat”

Konsumen modern nggak cuma mau beli produk bagus, mereka juga pengen merasa dekat dengan brand yang mereka pilih. Media sosial memberi ruang buat UMKM untuk menunjukkan sisi humanis, entah lewat cerita di balik proses produksi, interaksi lucu dengan pelanggan, atau sekadar posting hal-hal ringan yang bikin orang senyum.

Semakin sering brand kamu muncul di timeline dengan konten yang relatable, semakin besar kemungkinan orang merasa “kenal” dengan brand kamu, walaupun sebenarnya baru pertama kali lihat.

6. Aktif di Media Sosial = Biaya Promosi Lebih Efisien

Kalau dulu UMKM harus keluar biaya besar buat iklan di koran atau pasang spanduk, sekarang media sosial memberi opsi promosi yang jauh lebih terjangkau. Bahkan kalau kamu kreatif, banyak strategi organik yang bisa bikin brand kamu tetap relevan tanpa harus mengeluarkan modal iklan besar-besaran.

Misalnya, bikin konten sederhana dengan HP, pakai narasi yang menarik, lalu konsisten posting. Kadang, justru konten sederhana dengan sentuhan personal lebih mudah viral dibanding iklan yang kelihatan terlalu “niat”.

7. Belajar Branding Itu Investasi Jangka Panjang

Ada sebagian UMKM yang merasa, “Ah, buat apa repot-repot belajar branding, yang penting produk laku aja”. Padahal, justru branding yang akan memastikan bisnis kamu bisa bertahan lama.

Produk bisa saja ditiru kompetitor, harga bisa diadu lebih murah, tapi identitas brand nggak bisa dicuri. Kalau branding sudah kuat, konsumen akan tetap memilih kamu meskipun ada banyak alternatif lain. Itulah sebabnya belajar branding sekarang bisa jadi investasi jangka panjang untuk keberlangsungan bisnis.

8. Banyak Tools Gratis yang Bisa Dimanfaatkan

Kabar baiknya, untuk mulai aktif di media sosial dan belajar branding, kamu nggak harus punya tim besar atau modal besar. Ada banyak tools gratis yang bisa dipakai, mulai dari Canva untuk desain, CapCut untuk edit video, sampai fitur analitik bawaan Instagram atau TikTok untuk membaca performa konten.

Intinya, kesempatan buat UMKM belajar branding dan mengasah kreativitas terbuka lebar. Tinggal kemauan dan konsistensi aja yang dibutuhkan.

9. Networking Lebih Mudah

Media sosial bukan cuma tempat promosi, tapi juga wadah buat networking. Kamu bisa bertemu sesama pelaku UMKM, kolaborasi dengan influencer, atau sekadar ikut diskusi yang relevan di kolom komentar. Semua ini bisa memperluas relasi bisnis kamu dan membuka peluang yang sebelumnya nggak kepikiran.

10. Jangan Takut untuk Memulai

Banyak UMKM yang merasa minder atau takut mulai aktif di media sosial karena alasan “nggak ngerti teknologi” atau “takut salah.” Padahal, semua orang pernah mulai dari nol. Yang penting adalah keberanian untuk mencoba, belajar dari kesalahan, dan terus memperbaiki strategi.

Ingat, konsistensi lebih penting daripada kesempurnaan. Lebih baik posting sederhana tapi rutin, daripada menunggu konten sempurna tapi nggak pernah tayang.

Jadi, Bagaimana Caranya Belajar Branding Buat UMKM?

Kalau kamu sebagai pelaku UMKM merasa masih bingung harus mulai dari mana, kabar baiknya ada wadah belajar yang pas banget buat kamu. Longetiv Digital Hub bareng Majoo akan mengadakan webinar gratis berjudul:

“Dari Warung ke Timeline: Rahasia UMKM Biar Viral & Laris”

📅 Hari/Tanggal: Jumat, 24 Oktober 2025
🕒 Waktu: 15.00 – 16.30 WIB
💻 Platform: Zoom
🔗 Link Pendaftaran: longetiv.id/webinarmajoo

Acara ini akan menghadirkan Farah Nadiyah, Digital Specialist di Longetiv Digital Hub, yang akan berbagi strategi jitu soal branding dan digital marketing buat UMKM. Diskusi juga akan dipandu oleh Gima dari Majoo supaya obrolannya lebih interaktif dan seru.

Branding dan media sosial bukan lagi hal yang hanya penting buat brand besar. Justru UMKM yang mau bertahan dan berkembang harus mulai belajar dari sekarang. Jangan tunggu kompetitor melangkah duluan.

Dengan sedikit kreativitas, keberanian, dan konsistensi, UMKM kamu bisa dikenal luas, punya identitas kuat, dan tentu saja makin laris.

Jadi, jangan sampai kelewatan kesempatan buat belajar langsung dari ahlinya. Yuk, daftar sekarang untuk webinar nya di longetiv.id/webinarmajoo dan mulai perjalanan baru buat bikin brand UMKM kamu bersinar di timeline!

Bagikan ke: