Apa Itu Biaya Admin Marketplace dan Update Lengkap Biaya Tahun 2025

Pengertian Biaya Admin Marketplace  

Definisi dan Tujuan Dikenakannya Biaya Admin  

Biaya admin marketplace adalah potongan yang dikenakan oleh platform e-commerce terhadap hasil penjualan penjual sebagai kompensasi atas layanan yang mereka sediakan. Biaya ini bisa berupa persentase dari harga jual atau nominal tetap per transaksi, tergantung pada kebijakan masing-masing marketplace. Layanan yang dimaksud mencakup pemrosesan pembayaran, manajemen transaksi, penyediaan infrastruktur digital, dukungan logistik, hingga fasilitas promosi.

Tujuan utama dari biaya ini adalah untuk mendanai operasional platform dan memberikan pengalaman belanja yang aman, cepat, dan nyaman bagi konsumen. Sebagai imbalan, penjual mendapatkan akses ke pasar yang luas dengan jutaan pengguna aktif, teknologi yang canggih, serta ekosistem logistik yang terintegrasi. Marketplace seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan TikTok Shop mengenakan biaya admin yang berbeda-beda sesuai jenis produk, volume transaksi, dan skema promosi.

Biaya ini bukan sekadar beban, tetapi harus dilihat sebagai investasi dalam ekosistem bisnis online yang profesional. Meski demikian, penjual wajib memahami secara rinci struktur biaya agar dapat mengelola margin dan menetapkan harga yang kompetitif tanpa mengorbankan keuntungan.

Komponen-Komponen Umum Biaya Admin  

Biaya admin marketplace biasanya terdiri dari beberapa komponen utama. Pertama adalah biaya layanan atau komisi, yang merupakan persentase tetap dari harga jual produk setelah dikurangi diskon atau voucher. Komisi ini bervariasi tergantung pada kategori produk dan jenis akun penjual (reguler, premium, atau program khusus).

Kedua, ada biaya transaksi, yaitu biaya yang dikenakan untuk memproses pembayaran menggunakan gateway seperti kartu kredit, e-wallet, atau transfer bank. Biaya ini biasanya kecil, namun tetap berdampak pada profitabilitas.

Ketiga, marketplace sering kali mengenakan biaya penarikan dana ke rekening bank penjual. Biaya ini biasanya flat per transaksi penarikan, tergantung metode dan jumlah penarikan.

Keempat, terdapat biaya promosi atau iklan, yang bersifat opsional namun sangat dianjurkan bagi penjual yang ingin meningkatkan visibilitas produk. Biaya ini mencakup biaya iklan berbayar, partisipasi dalam flash sale, penggunaan voucher tambahan, hingga promosi banner di halaman utama.

Penjual juga harus memperhatikan adanya biaya tambahan untuk program khusus, seperti LazMall, Power Merchant, atau Seller Priority. Setiap program menawarkan keuntungan dan eksposur lebih besar, namun tentu disertai dengan potongan yang lebih tinggi pula.

Struktur Biaya Marketplace Terbaru Tahun 2025  

Shopee: Kategori dan Biaya Berdasarkan Update per September 2024  

Shopee, sebagai salah satu marketplace terbesar di Indonesia, telah melakukan penyesuaian biaya admin sejak 1 September 2024. Struktur biaya kini disesuaikan berdasarkan kategori produk, yang dibagi menjadi empat kelompok utama: A, B, C, dan D.

  • Kategori A meliputi produk Fashion, Elektronik, dan Otomotif, dikenakan biaya admin sebesar 8%.

  • Kategori B, yaitu Home & Living, Mainan, dan produk Bayi, dikenakan biaya 7,5%.

  • Kategori C yang terdiri dari produk Digital, Buku, dan Makanan, dikenai biaya 5,75%.

  • Kategori D, termasuk HP, Tablet, dan Komputer, hanya dikenai biaya sebesar 4,25%.

Kebijakan ini juga menyertakan program gratis biaya admin untuk 50 pesanan pertama bagi penjual baru. Hal ini bertujuan untuk mendorong lebih banyak pelaku UMKM untuk memulai bisnis online di Shopee dengan risiko awal yang lebih kecil. Namun, setelah melebihi 50 pesanan, struktur biaya akan otomatis diterapkan sesuai kategori.

Penjual harus mencermati jenis produk yang mereka jual dan menyesuaikannya dengan strategi harga. Misalnya, jika produk Anda masuk dalam kategori C atau D, Anda memiliki peluang untuk menawarkan harga lebih kompetitif karena potongan lebih rendah.

Tokopedia: Perubahan Biaya Layanan per Mei–Juni 2025  

Tokopedia, yang kini beroperasi dalam ekosistem GoTo, juga telah mengumumkan perubahan besar dalam struktur biaya layanan mulai Mei hingga Juni 2025. Perubahan ini berlaku setelah 50 pesanan pertama bagi penjual Reguler dan Power Merchant. Sebelumnya, biaya layanan berada pada kisaran 1% hingga 6,5% tergantung pada kategori.

Namun kini, struktur biaya baru menetapkan bahwa semua kategori dapat dikenai hingga maksimal 10%, tergantung skema dan performa toko. Penyesuaian ini tentu mempengaruhi strategi penjual dalam menetapkan margin dan harga jual.

Sebagai contoh:

  • Kategori Elektronik sebelumnya hanya dikenakan biaya 1%–6%, kini bisa mencapai 10%.

  • Produk Fashion, FMCG, dan Lifestyle yang semula 4%–6,5%, kini juga dapat terkena potongan maksimal 10%.

Penting bagi Anda sebagai penjual untuk memperhitungkan perubahan ini dalam laporan keuangan bisnis dan menyesuaikan strategi pricing. Anda juga perlu mempertimbangkan penggunaan fitur promosi seperti Tokopedia Ads untuk meningkatkan visibilitas produk, meskipun berarti ada biaya tambahan lagi.

Lazada: Update LazMall dan Marketplace Reguler  

Lazada menerapkan dua skema berbeda untuk biaya admin: satu untuk LazMall dan satu lagi untuk marketplace biasa. Mulai 1 Januari 2024, penjual LazMall dikenai struktur gabungan yang terdiri dari biaya dasar + biaya layanan tambahan berdasarkan kategori:

  • Kategori A (produk unggulan): 1,82% + 8,50% = 10,32%

  • Kategori B: 1,82% + 6,00% = 7,82%

  • Kategori C: 5,82%

  • Kategori D: 4,32%

Untuk marketplace reguler, struktur yang berlaku per 1 September 2024 adalah:

  • Kategori A: 8%

  • Kategori B: 7,5%

  • Kategori C: 5,75%

  • Kategori D: 4,25%

Menariknya, Lazada sering menyertakan berbagai bonus dan program insentif seperti free shipping, cashback, hingga voucher campaign, yang bisa menjadi nilai tambah bagi penjual yang aktif mengikuti program tersebut.

Penjual di LazMall memang dikenakan biaya yang lebih tinggi, tetapi mereka mendapatkan branding eksklusif, tampilan toko yang lebih profesional, dan prioritas dalam pencarian produk oleh pengguna.

TikTok Shop: Integrasi dan Penyesuaian Biaya  

TikTok Shop, yang sebelumnya berdiri sebagai platform e-commerce independen berbasis video pendek, kini telah berintegrasi dengan Tokopedia melalui kerja sama strategis dalam ekosistem GoTo. Hal ini berdampak langsung pada struktur biaya admin yang kini selaras dengan Tokopedia.

Mulai 2025, biaya admin di TikTok Shop berkisar antara 1% hingga 10%, tergantung pada jenis produk dan volume penjualan. Penjual yang baru memulai akan tetap mendapatkan masa transisi bebas biaya pada jumlah pesanan tertentu, namun secara umum, kebijakan ini mengikuti sistem Tokopedia secara penuh.

Bagi penjual, platform ini menawarkan pendekatan unik karena menggabungkan hiburan dan penjualan secara real-time. Melalui live streaming dan video pendek yang interaktif, potensi penjualan meningkat drastis, namun dibutuhkan strategi konten yang konsisten. Meskipun biaya adminnya bisa tinggi, keunggulan dari sisi visibilitas produk dan engagement pelanggan sangat menjanjikan.

Integrasi ini juga memungkinkan penggunaan fitur seperti pembayaran otomatis, manajemen logistik terintegrasi, dan dashboard seller yang lebih stabil, yang sebelumnya menjadi kelemahan TikTok Shop saat berdiri sendiri.

Namun, perlu diperhatikan bahwa performa toko sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya biaya yang dikenakan. Misalnya, seller dengan penilaian rendah atau sering membatalkan pesanan dapat terkena penalti dalam bentuk kenaikan biaya admin atau pembatasan akses fitur.

FindIt: Biaya Tetap untuk Fashion Preloved  

FindIt adalah marketplace yang secara khusus fokus pada penjualan fashion preloved atau barang bekas berkualitas. Platform ini mulai memberlakukan biaya admin tetap sebesar 10% per transaksi sejak 13 Januari 2025.

Berbeda dengan marketplace besar lainnya yang memiliki skema biaya fleksibel berdasarkan kategori, FindIt justru menetapkan struktur biaya flat tanpa mempertimbangkan jenis produk atau harga jual. Pendekatan ini cukup transparan dan sederhana, cocok bagi penjual yang menginginkan kemudahan dalam perhitungan margin.

Namun, sebagai platform niche yang fokus pada satu segmen produk, potensi pasar FindIt relatif lebih sempit. Di sisi lain, ini juga berarti persaingan tidak seketat di marketplace umum seperti Shopee atau Tokopedia. Penjual yang fokus di sektor fashion bekas bisa mengoptimalkan platform ini untuk menjangkau konsumen yang lebih spesifik dan loyal.

Keunggulan lain dari FindIt adalah komunitas pengguna yang aktif dan kampanye promosi rutin yang mendorong transaksi. Meski biayanya relatif tinggi dibanding beberapa marketplace besar, potensi konversi dan loyalitas konsumen bisa menjadi penyeimbang.

Perbandingan Biaya Admin Antar Marketplace  

Tabel Perbandingan Berdasarkan Kategori dan Platform  

Untuk membantu Anda memahami perbedaan struktur biaya antara marketplace, berikut ini adalah ringkasan tabel perbandingan biaya admin tahun 2025:

Platform

Kategori/Skema

Biaya Admin 2025

Shopee

Kategori A–D

A: 8%

B: 7,5%

C: 5,75%

D: 4,25%

Tokopedia

Semua kategori (setelah 50 pesanan)

Hingga maksimal 10%

Lazada

LazMall & Marketplace Reguler

LazMall: 4,32–10,32%

Biasa: 4,25–8%

TikTok Shop

Ikuti struktur Tokopedia

1%–10% tergantung kategori & performa toko

FindIt

Flat fee untuk semua transaksi

10% flat per transaksi

Tabel ini menunjukkan variasi struktur biaya yang cukup signifikan antar platform. Shopee dan Lazada cenderung memiliki biaya yang lebih rendah untuk kategori teknologi, sementara Tokopedia dan TikTok Shop mengenakan biaya lebih fleksibel namun bisa mencapai batas atas hingga 10%.

Dampak Biaya terhadap Margin dan Harga Jual  

Biaya admin yang dikenakan oleh marketplace tentu berdampak langsung terhadap keuntungan penjual. Misalnya, jika produk dijual seharga Rp100.000 dan biaya admin mencapai 10%, maka penjual hanya menerima Rp90.000 sebelum dikurangi biaya produksi dan operasional lainnya. Itu pun belum termasuk biaya promosi, diskon, atau ongkos kirim jika ditanggung penjual.

Karena itu, penting untuk memasukkan biaya admin ke dalam perhitungan harga jual. Penjual yang mengabaikan hal ini berisiko mengalami kerugian atau margin yang sangat tipis, terutama jika volume penjualan rendah.

Marketplace seperti Shopee dan Lazada masih memberikan keleluasaan bagi penjual untuk menentukan kategori dengan biaya terendah agar margin tetap optimal. Namun di Tokopedia dan TikTok Shop, struktur biaya cenderung menyamaratakan semua kategori.

Sementara itu, FindIt memberikan pendekatan sederhana tetapi dengan beban biaya tetap yang harus diperhitungkan matang-matang, terutama untuk produk bernilai jual rendah.

Strategi Efektif Menghadapi Kenaikan Biaya Admin

Penyesuaian Harga dan Perhitungan Margin  

Langkah pertama yang harus dilakukan oleh setiap penjual dalam menghadapi biaya admin yang meningkat adalah menyesuaikan strategi harga. Artinya, Anda perlu menghitung ulang struktur margin dan memastikan bahwa harga jual sudah mencakup seluruh biaya operasional, termasuk potongan dari marketplace.

Sebagai contoh, jika biaya admin mencapai 10% dan biaya produksi sebuah produk adalah Rp70.000, maka untuk menjaga margin minimal 20%, harga jual minimal yang harus ditetapkan adalah sekitar Rp97.222. Jika tidak memperhitungkan biaya admin, maka margin akan tergerus habis atau bahkan merugi.

Gunakan tools atau spreadsheet untuk mensimulasikan skenario harga dengan berbagai persentase biaya admin. Ini akan membantu Anda membuat keputusan yang rasional dan menjaga bisnis tetap berkelanjutan di tengah fluktuasi biaya.

Jangan ragu untuk menaikkan harga jika memang diperlukan. Konsumen akan tetap membeli jika produk Anda memiliki keunikan, kualitas, atau nilai tambah yang jelas. Pastikan juga bahwa komunikasi produk Anda di halaman toko menjelaskan nilai tersebut secara transparan.

Pemilihan Produk Berdasarkan Efisiensi Biaya  

Tidak semua produk memiliki sensitivitas yang sama terhadap biaya admin. Oleh karena itu, penting untuk melakukan evaluasi kategori produk berdasarkan efisiensi margin dan biaya yang dikenakan.

Produk dalam kategori D seperti HP, komputer, dan tablet misalnya, memiliki biaya admin lebih rendah di platform seperti Shopee atau Lazada (sekitar 4,25%). Ini membuatnya menjadi pilihan strategis untuk penjual yang ingin menjaga margin tinggi dengan risiko biaya admin yang lebih kecil.

Sebaliknya, produk fashion atau lifestyle biasanya dikenai biaya admin tertinggi karena persaingan dan volume yang tinggi. Maka dari itu, Anda harus mempertimbangkan apakah margin produk Anda cukup untuk menutupi biaya tersebut, atau justru mencari kategori lain yang lebih efisien.

Strategi ini dikenal dengan pendekatan “kategori margin tinggi”. Anda tidak hanya menjual produk yang laku, tetapi juga mempertimbangkan mana yang memberi profit terbesar setelah dipotong biaya admin.

Selain itu, perhatikan juga ukuran dan berat produk karena berkaitan dengan biaya logistik. Kombinasi antara biaya admin dan ongkir sering kali menjadi faktor krusial dalam menentukan profitabilitas.

Pemanfaatan Fitur Promosi dan Kampanye Marketplace  

Marketplace menyediakan berbagai fitur promosi, seperti voucher diskon, flash sale, campaign tematik, hingga fitur iklan berbayar seperti Shopee Ads dan Tokopedia Ads. Fitur-fitur ini bisa menjadi senjata ampuh untuk meningkatkan penjualan dan menutup potensi kerugian akibat biaya admin tinggi.

Namun, penggunaan fitur ini harus dilakukan secara strategis. Jangan sekadar ikut flash sale atau memberikan voucher besar tanpa menghitung dampaknya terhadap profit. Buatlah anggaran promosi khusus dan evaluasi hasilnya secara berkala.

Salah satu cara efektif adalah menggunakan promosi hanya untuk produk dengan margin tinggi atau produk baru yang butuh visibilitas. Anda juga bisa mengatur limit harian dan target audience di fitur iklan agar biaya tetap terkendali.

Marketplace juga sering memberikan insentif kepada penjual aktif promosi, seperti badge “Star Seller” atau prioritas dalam pencarian. Dengan demikian, meskipun ada biaya tambahan, efek jangka panjangnya bisa sangat positif.

Diversifikasi Platform untuk Menekan Risiko  

Mengandalkan satu platform saja bisa sangat berisiko, terutama saat terjadi perubahan kebijakan biaya yang drastis. Oleh karena itu, diversifikasi adalah kunci utama. Anda sebaiknya tidak hanya membuka toko di satu marketplace, tetapi di beberapa sekaligus, seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan TikTok Shop.

Dengan begitu, jika salah satu platform menaikkan biaya admin atau mengalami penurunan traffic, Anda masih memiliki sumber pendapatan lain. Diversifikasi juga memungkinkan Anda menyesuaikan jenis produk dengan biaya admin terendah di masing-masing platform.

Misalnya, produk elektronik lebih cocok dijual di Lazada karena biaya admin-nya lebih rendah, sementara fashion bisa lebih optimal di TikTok Shop karena sifat kontennya yang visual dan interaktif.

Namun, perlu diingat bahwa mengelola banyak toko memerlukan sistem operasional yang lebih kompleks. Gunakan software omnichannel untuk membantu Anda mengelola stok, pesanan, dan laporan keuangan dari berbagai platform secara terpusat.

Membangun Toko Online Sendiri Sebagai Alternatif  

Langkah jangka panjang yang bisa sangat menguntungkan adalah membangun toko online sendiri di luar marketplace. Platform seperti Shopify, WooCommerce, atau website custom memberi Anda kontrol penuh atas margin, promosi, dan biaya.

Dengan toko sendiri, Anda tidak dikenakan biaya admin seperti di marketplace. Namun, Anda tetap perlu mengalokasikan anggaran untuk iklan, SEO, pengelolaan website, dan logistik. Meskipun awalnya terasa berat, dalam jangka panjang strategi ini bisa lebih menguntungkan karena margin lebih besar dan branding yang lebih kuat.

Toko online juga memungkinkan Anda membangun database pelanggan sendiri melalui newsletter, CRM, dan retargeting iklan. Ini menjadi aset berharga karena Anda tidak sepenuhnya tergantung pada traffic marketplace.

Namun, untuk berhasil menjalankan toko sendiri, Anda harus siap dengan strategi pemasaran digital yang kuat dan konsisten. Gunakan media sosial, konten marketing, dan SEO sebagai pondasi untuk menarik pengunjung dan mengonversinya menjadi pelanggan setia.

Kesimpulan  

Ringkasan Perubahan Biaya dan Implikasinya Bagi Penjual  

Tahun 2025 menjadi tahun dengan banyak penyesuaian penting dalam dunia marketplace Indonesia. Hampir seluruh platform besar melakukan revisi terhadap struktur biaya admin mereka. Shopee menerapkan skema kategori dengan potongan hingga 8% untuk kategori tertentu, sedangkan Tokopedia mengubah model layanannya menjadi maksimal 10% setelah 50 pesanan. Lazada menerapkan sistem ganda untuk LazMall dan marketplace biasa, dengan tarif mencapai 10,32%. TikTok Shop kini mengikuti pola biaya Tokopedia sebagai hasil integrasi dalam ekosistem GoTo. Sementara FindIt, dengan pendekatan yang lebih spesifik di sektor fashion preloved, menetapkan tarif tetap 10% per transaksi.

Perubahan ini membawa dampak signifikan bagi para penjual online. Dengan potongan yang lebih tinggi, margin keuntungan semakin tertekan. Oleh karena itu, pemahaman terhadap struktur biaya menjadi hal wajib bagi siapa pun yang ingin bertahan dan berkembang di ekosistem e-commerce Indonesia.

Pentingnya Adaptasi dan Update Informasi Resmi  

Dunia marketplace sangat dinamis. Marketplace besar dapat memperbarui kebijakan biaya sewaktu-waktu berdasarkan tren industri, regulasi, atau strategi bisnis mereka. Oleh karena itu, Anda sebagai pelaku usaha harus terus mengakses dashboard seller resmi masing-masing platform dan berlangganan email informasi dari pihak marketplace.

Adaptasi bukan hanya soal menerima kondisi, tapi juga tentang bagaimana Anda mengembangkan strategi yang efektif, dari pricing, promosi, hingga distribusi. Gunakan informasi biaya ini sebagai dasar untuk membuat perhitungan bisnis yang realistis. Jangan hanya fokus pada omzet atau volume transaksi, tetapi pastikan bahwa setiap transaksi juga menghasilkan profit yang sehat.

Penting juga untuk terus belajar dan mengikuti komunitas seller atau webinar yang sering diadakan oleh platform. Dari sana Anda bisa mendapatkan wawasan praktis, studi kasus, hingga tips dari penjual sukses lain yang sudah lebih dulu menghadapi tantangan serupa.

Di tengah naiknya biaya, peluang tetap terbuka bagi penjual yang tanggap dan adaptif. Dengan strategi yang matang dan kontrol biaya yang ketat, Anda tetap bisa berkembang meski kondisi kompetisi dan biaya semakin ketat.

Butuh bantuan untuk menyusun strategi marketplace yang efektif? Longetiv Digital Hub siap membantu Anda melalui jasa kelola marketplace untuk mengoptimalkan bisnis online dengan pendekatan yang tepat sasaran.

Segera jadwalkan konsultasi gratis Anda sekarang juga dan temukan potensi pertumbuhan bisnis Anda bersama Longetiv Digital Hub.

Bagikan ke: